Latihan dasar
(latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Probolinggo angkatan 2
dan 3 tahun 2022 resmi berakhir. Asisten Pemerintahan Kabupaten Probolinggo
Heri Sulistyano sekaligus Sekretaris Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat (Sekda)
menutup acara secara resmi, Kamis (12/1/2022) di Auditorium Madakaripura,
Kantor Bupati Probolinggo.
Sebanyak 268
personel CPNS dari 22 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Probolinggo
mengikuti penutupan Latihan Dasar tersebut. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat
83 laki-laki dan 185 perempuan. Tenaga pengajar/widyaiswara tersebut berasal
dari widyaiswara/pengajar Badan Pengembangan SDM Jatim, pejabat pemerintah
Kabupaten Probolinggo dan Kodim 0820 Probolinggo.
Blended Learning pada
Diklat Dasar CPNS adalah menggabungkan proses pembelajaran tatap muka di kelas
dengan proses pembelajaran online. Setelah dilakukan penilaian perilaku dan
akademik, 268 peserta dibagi menjadi 8 (delapan) angkatan, dan dipilih 3 (tiga)
orang terbaik dari masing-masing kelas.
Sekretaris Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Probolinggo
Syamsul Huda mengungkapkan, kampanye bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan sikap agar mampu melaksanakan tugas secara
profesional sesuai dengan kepribadian dan etika PNS sesuai kebutuhan instansi.
“Selain itu,
menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang
berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat serta
menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas
pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik,"
ujarnya.
Sementara itu,
Heri Sulistyanto, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten
Probolinggo mengatakan, menjadi PNS merupakan pilihan dan misi yang diberikan
oleh negara dan masyarakat terhadap tempat dan tujuan pengabdian PNS.
“Amanat yang dibebankan ini hendaknya dijadikan cambuk untuk memotivasi diri dalam menghadapi era yang biasa disebut dengan Revolusi Industri 4.0. dan Society 5.0. Era dimana segala sesuatu tertata dalam sistem yang terintegrasi dan cerdas (smart and integrated),” katanya.
Untuk itu, jelas
Heri, calon pegawai negeri sipil yang terkenal milenial harus memiliki
kompetensi berbasis teknologi untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang
tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Penguasaan
teknologi tidak secara serta merta dapat menjamin kompetensi seorang Pegawai
Negeri Sipil untuk siap terjun berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki
karateristik yang heterogen. Penguasaan 3 kompetensi dasar yaitu kompetensi
teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural juga wajib
hukumnya dimiliki oleh setiap Pegawai Negeri Sipil,” jelasnya.
Menurut Heri,
Diklat CPNS Golongan II dan III dinyatakan berhasil selama proses pendidikan
dan pelatihan dengan hasil yang menggembirakan. Namun, proses latihan yang
cukup lama tentunya cukup melelahkan karena menyita banyak waktu, pikiran dan
tenaga.
“Perlu ketekunan
dan kesungguhan guna mencapai hasil belajar yang maksimal. Karenanya saya
memberi apresiasi kepada Bapak/Ibu yang tetap bersemangat hingga berakhirnya
pelatihan,”