Pemerintah Kabupaten Probolinggo kembali melakukan mutasi terhadap
17 orang pejabat di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo, Jumat
(16/7/2021) 17 orang orang itu terdiri dari 3 pejabat tinggi pratama (esselon
ll) dan 14 orang pejabat administrator (esselon lll).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono dan sejumlah
pejabat di lingkungan Pemerintah kabupaten Probolinggo
Ketiga pejabat eselon II tersebut yakni R. Oemar Sjarief sebagai
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Probolinggo, Hengki Cahyo Saputra sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo, dan Taufik Alami sebagai Kepala
Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo.
Sementara untuk 14 orang pejabat Administrator
(eselon III) yang dilantik dan diambil sumpahnya terdiri dari Hari Pribadi
sebagai Camat Krucil, Imron Rosyadi sebagai Camat Pakuniran, Teguh Prihantoro
sebagai Camat Tiris, Febrya Ilham Hidayat sebagai Camat Kotaanyar, Ulfiningtyas
sebagai Camat Dringu, Mariono sebagai Sekretaris Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan, Mahbub Maliki sebagai Sekretaris Dinas Sosial, Suatmadi sebagai
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
Selanjutnya Suharto sebagai Sekretaris Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ratna Puntowati sebagai Sekretaris
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Juwono Prasetyo Utomo
sebagai Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Mohamad Abdi Utoyo sebagai
Kepala Bidang Tata Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Asrul
Bustami sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dan Mohammad Natsir Sekretaris Disperindag Kabupaten
Probolinggo.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengatakan, pelantikan dan
sumpah oleh pejabat ini merupakan suatu amanah dan kepercayaan yang harus
dijaga dengan baik.
Menurutnya, untuk mendorong pembangunan daerah, pemimpin perlu memiliki
pemikiran yang tertata dan dilaksanakan. Bahkan, menjaga moral, akhlak dan
etikanya. "Akhlak dijaga bukan untuk merangkul ekternal dan internal yang
membantu kinerjanya," katanya.
Ia menambahkan, di lingkup internal seorang pemimpin harus
merangkul bawahannya. sementara di eksternal, pemimpin yang dirindukan oleh
bawahannya adalah pemimpin yang mendengar saran bawahannya. "Tidak
arogan," ujarnya.
Tantri meminta para pejabat yang mendapat tugas baru untuk
melakukan percepatan dan penyesuaian di lingkungan kerja yang baru sesuai tugas
pokok masing-masing.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa
dan pemberian ucapan selamat dari Bupati, Sekda dan para pejabat yang
menghadiri acara tersebut.