Bupati Probolinggo,
Puput Tantriana Sari melantik serta mengambil sumpah 36 pejabat dari eselon II,
III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo di Pendopo Prasadja
Ngesti Wibawa.
Pelantikan dan pengambilan sumpah ini
dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabub) Probolinggo Drs. HA Timbul Prihanjoko,
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono, Staf Ahli dan
Asisten serta perwakilan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK
Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko, Ketua Dharma Wanita
Persatuan (DWP) Kabupaten Probolinggo Hj Sudjilawati Soeparwiyono beserta
segenap pengurus serta pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo dan
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Probolinggo.
Jika dirinci dari 36
pejabat tersebut, 7 orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II), 9 orang
Pejabat Administrator (eselon III) dan 20 orang Pejabat Pengawas (eselon IV).
Ada juga 4 Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama yang dimutasi. Yakni Hudan Syarifuddin sebagai Kepala
Badan Kepegawaian Daerah, Doddy Nur Baskoro sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja,
Heri Sulistyanto sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra serta Rachmad Waluyo
sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo.
Serah terima jabatan diwakili oleh Nanang Trijoko Suhartono kepada Mahbub Zunaidi sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Selanjutnya Nanang Trijoko Suhartono akan menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo. Sementara penandatanganan pakta integritas secara simbolis dilakukan oleh Tutug Edi Utomo sebagai Inspektur Kabupaten Probolinggo.
Dalam sambutannya, Bupati Tantri mengatakan mutasi
merupakan sebuah hal yang biasa dalam memenuhi kebutuhan organisasi untuk terus
bergerak dinamis. Tetapi yang terpenting baginya, ada sebuah semangat dan
target yang harus dicapai bersama. “Bagaimana visi misi Bupati dan Wakil Bupati
dikawal dan melaksanakan itu dengan sebaik-baiknya," katanya dihadapan ASN
yang dimutasi.
Menurut Tantri, saat ini Pemerintah Kabupaten
Probolinggo sedang mengikhtiarkan adanya sebuah reformasi birokrasi di dalam
tubuh Pemerintah Kabupaten Probolinggo, kenaikan SAKIP dan juga pembentukan
zona integritas. “Kawal itu di masing-masing unit kerja," ujarnya.
Tantri menegaskan
kepada pejabat yang berada di lingkungan baru agar melaksanakan tugas dan
kewajiban bukan untuk kepentingan pribadi, namun untuk kepentingan organisasi.
“Segeralah
beradaptasi di lingkungan yang baru. Kepindahan tugas ini tentunya membuat
perubahan tanggung jawab, perubahan tupoksi dan lain sebagainya. Adaptasi
sesegera mungkin, jangan sampai kemudian perubahan pejabat dan pergeseran
pejabat ada informasi-informasi yang tidak nyambung antara pejabat yang dulu
dengan pejabat yang baru. Pahami tugas kalian di lingkungan yang baru,”
katanya.
Selanjutnya, Bupati
Tantri meminta setiap pejabat yang dimutasi memahami tugas dan fungsi dari apa
yang dilakukan pejabat lama. Serta mengevaluasi dan terus melakukan perbaikan.
Oleh karena itu, Bupati
perempuan pertama di Kabupaten Probolinggo ini menegaskan bahwa pejabat yang
baru dilantik ini memegang amanah dan tanggung jawab yang begitu besar. Ada
target kinerja bahwa ada target secara keseluruhan berdasarkan visi misi yang
harus dicapai bersama-sama. "Sehingga betul-betul disegani oleh
masyarakat," ujarnya.